Waktujedaku - Gubernur NTB Dr
TGH M Zainul Majdi menyerahkan bantuan untuk masyarakat di Kecamatan Kayangan
dan Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara (KLU), yang menjadi korban bencana
angin puting beliung yang telah merusak dan meluluh - lantakkan sekitar 67
rumah penduduk, pada Minggu, 29 Januari 2012 lalu.
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh
Gubernur Zainul Majdi kepada Bupati Lombok Utara H. Djohan Syamsu, dalam acara
silaturrahmi gubernur Zainul Majdi dengan masyarakat yang menjadi korban
bencana, di Kantor Desa Selengen, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, Sabtu
(11/2/).
Adapun bantuan itu berupa, 1 ton beras,
80 Dos indomie, selimut 80 potong, daster 80 potong, kaos kerah 80 potong dan
seragam SD untuk anak perempuan dan laki-laki masing-masing juga 80 potong.
Saat berdialog dengan masyarakat,
gubernur selanjutnya memberikan instruksi kepada Kepala Dinas Sosial
Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTB, Drs Bacharudin, MPd., untuk
meneruskan langkah-langkah penanggulangan bencana dan terus memberikan upaya
nyata untuk membantu para korban bencana.
Selain itu, gubernur juga memerintahkan
Drs Bacharudin segera mengalokasikan anggaran sebesar Rp 150 juta di Dinas
Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTB, yang bersumber dari APBN,
agar secepatnya dapat digunakan untuk membantu merehabilitasi 67 rumah
penduduk, di Kecamatan Kayangan dan Kecamatan Bayan yang rusak berat diterjang
hujan besar disertai angin puting beliung.
Soal bagaimana penyaluran bantuan dana
tersebut, gubernur menyerahkan sepenuhnya kepada Dinas Sosial Provinsi NTB yang
selanjutnya berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Lombok Utara. Namun
yang jelas, kata gubernur, bantuan akan ditransfer melalui rekening
masing-masing penerima bantuan yang telah diidentifikasi dan didata sebelumnya.
Untuk itu, gubernur meminta kepada dinas terkait untuk terus berkoordinasi dan
bekerja sebaik-baiknya, sehingga nantinya bantuan benar-benar tepat sasaran.
Dari dana Rp 150 juta itu, akan
dipergunakan untuk perbaikan 67 rumah penduduk yang mengalami kerusakan.
Sedangkan berapa besarnya jumlah bantuan, nantinya akan disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan mendesak masing-masing masyarakat yang menjadi korban
bencana.
“Jumlah Rp 150 juta memang tidak banyak
kalau dibagi untuk 67 unit rumah yang rusak akibat bencana, namun paling tidak
bisa untuk memulai dan memperbaiki kerusakan yang telah terjadi,” ujar gubernur
menyemangati.
Mengakhiri sambutannya, gubernur
termuda di Indonesia yang juga berasal dari kalangan ulama ini, meminta
masyarakat untuk tidak resah, gundah atau putus asa akibat terjadinya bencana.
Masyarakat harus tetap bersemangat dalam bekerja dan membangun desa, sehingga
keadaaan dapat segera pulih seperti sebelum terjadinya bencana.
Seluruh
masyarakat juga diminta untuk tetap waspada terhadap bencana dan terus menjaga
hubungan persaudaraan kemasyarakatan dengan sebaik-baiknya. Sebab, kata
gubernur, dengan adanya persaudaraan yang kuat, maka masalah apapun yang timbul
dan terjadi di tengah masyarakat, pasti akan dapat dihadapi dan diselesaikan
dengan lebih mudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar