Minggu, 12 Februari 2012

Gubernur NTB Serahkan Bantuan Korban Puting Beliung KLU

Waktujedaku - Gubernur NTB Dr TGH M Zainul Majdi menyerahkan bantuan untuk masyarakat di Kecamatan Kayangan dan Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara (KLU), yang menjadi korban bencana angin puting beliung yang telah merusak dan meluluh - lantakkan sekitar 67 rumah penduduk, pada Minggu, 29 Januari 2012 lalu.

Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Gubernur Zainul Majdi kepada Bupati Lombok Utara H. Djohan Syamsu, dalam acara silaturrahmi gubernur  Zainul Majdi dengan masyarakat yang menjadi korban bencana, di Kantor Desa Selengen, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, Sabtu (11/2/).

Adapun bantuan itu berupa, 1 ton beras, 80 Dos indomie, selimut 80 potong, daster 80 potong, kaos kerah 80 potong dan seragam SD untuk anak perempuan dan laki-laki masing-masing juga 80 potong.

Saat berdialog dengan masyarakat, gubernur selanjutnya memberikan instruksi kepada Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTB, Drs Bacharudin, MPd., untuk meneruskan langkah-langkah penanggulangan bencana dan terus memberikan upaya nyata untuk membantu para korban bencana.

Selain itu, gubernur juga memerintahkan Drs Bacharudin segera mengalokasikan anggaran sebesar Rp 150 juta di Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTB, yang bersumber dari APBN, agar secepatnya dapat digunakan untuk membantu merehabilitasi 67 rumah penduduk, di Kecamatan Kayangan dan Kecamatan Bayan yang rusak berat diterjang hujan besar disertai angin puting beliung.

Soal bagaimana penyaluran bantuan dana tersebut, gubernur menyerahkan sepenuhnya kepada Dinas Sosial Provinsi NTB yang selanjutnya berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Lombok Utara. Namun yang jelas, kata gubernur, bantuan akan ditransfer melalui rekening masing-masing penerima bantuan yang telah diidentifikasi dan didata sebelumnya. Untuk itu, gubernur meminta kepada dinas terkait untuk terus berkoordinasi dan bekerja sebaik-baiknya, sehingga nantinya bantuan benar-benar tepat sasaran.

Dari dana Rp 150 juta itu, akan dipergunakan untuk perbaikan 67 rumah penduduk yang mengalami kerusakan. Sedangkan berapa besarnya jumlah bantuan, nantinya akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan mendesak masing-masing masyarakat yang menjadi korban bencana.

“Jumlah Rp 150 juta memang tidak banyak kalau dibagi untuk 67 unit rumah yang rusak akibat bencana, namun paling tidak bisa untuk memulai dan memperbaiki kerusakan yang telah terjadi,” ujar gubernur menyemangati.

Mengakhiri sambutannya, gubernur termuda di Indonesia yang juga berasal dari kalangan ulama ini, meminta masyarakat untuk tidak resah, gundah atau putus asa akibat terjadinya bencana. Masyarakat harus tetap bersemangat dalam bekerja dan membangun desa, sehingga keadaaan dapat segera pulih seperti sebelum terjadinya bencana. 

Seluruh masyarakat juga diminta untuk tetap waspada terhadap bencana dan terus menjaga hubungan persaudaraan kemasyarakatan dengan sebaik-baiknya. Sebab, kata gubernur, dengan adanya persaudaraan yang kuat, maka masalah apapun yang timbul dan terjadi di tengah masyarakat, pasti akan dapat dihadapi dan diselesaikan dengan lebih mudah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

>